Rabu, 08 Februari 2012

Harga kamar naik di Kosan Bu Sirman jl Nangka V-Cipete Jakarta Selatan

Hari-hari ini gw lagi penat dengan masalah Living alias tempat tinggal. Yang punya kosan menyerahkan kepengurusannya ke kakak kandungnya. Walhasil dia yang seorang mantan Nyonya dengan semena-mena menaikan harga kosan tanpa ada kebijakan dan memperhatikan faktor-faktor apakah kamar kosan layak dinaekan atau tidak.

Memang harga kosan di tempat ku sekarang ini lebih murah dibanding tempat kosan ditempat lain yang ada disekitaran jalan nangka-cipete. Akan tetapi ditempat lain yang lebih mahal dari tempatku dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. COntohnya, dari ukuran luas kamar juga mereka lebih luas sekitar 2x3.5 ditambah kamar mandi dalam daripada tempat kos ku yang hanya 2x2 dan kamar mandi umum.

Saya lebih suka kepengurusan kosan itu dipegang langsung oleh sipemilik aslinya. Pemilik asli kosan tersebut bisa dibilang orang Ngerti/pinter bukan orang kampungan yang ngincer keuntungan semata. Dahulu pemilik asli menetapkan harga berdasarkan keadaan kamarnya itu sendiri. Karena kamar-kamarnya itu berbeda-beda baik dari letak,posisi dan ukuran maka harganya pula berbeda-beda. ukuran kamar 2x2 Rp400ribu 2x2.5 450rebu BerAc Rp650rebu bahkan ada kamar yang lebih kecil dari 2x2 mereka pasang Rp 350rebu. Ada pula kamar yang secara ukuran lebih luas dari 2x2 tetapi letaknya yang bersebelahan dengan kakus mereka pasang dengan harga Rp 350rebu(dinilai dari segi kesehatan sepertinya). Adapun untuk barang elektronik yang mereka kenakan charge untuk setiap penghuni kos disana adalah Lemari es. Setiap bulannya mereka tarik Rp 50rebu. sedangkan TV dll mereka tidak kenakan. Karena tv,setrika,laptop dll kan sifatnya temporary tidak sepanjang waktu kita hidupkan. Begitulah masa kepengurusan Bapak/Ibu Sirman, mereka lebih bijak dan masuk akal dalam berbisnis.

Sedangkan kakaknya sekarang dia menaikan harga semena-mena. Jika kamar yang medium dari harga Rp 450rebu naik menjadi Rp 500rebu berarti kenaikannya Rp 50rebu. Tetapi salahnya harga Rp 500rebu itu dia terapkan pula untuk kamar yang lebih kecil dan lebih murah dari kamar medium itu. Sehingga saya dan teman-teman saya yang menempati kamar kecil mengalami kenaikan harga Rp 100rebu. Seakan-akan kenaikan ini difokuskan/bebankan untuk kami saja yang menempati kamar kecil. Seharusnya jika memang kenaikannya Rp 50rebu,kamar yang kami tempati menjadi Rp 450rebu bukan 500rebu. Yang lebih membuat kami jengah, sekarang semua alat elektronik kena charge 10 rebu tiap bulannya. Lemari es 50rebu. Sebenarnya kami tidak keberatan jika memang kamar dinaikan harganya akan tetapi dia juga harus melihat faktor-faktor penunjang lainnya yang bisa menjelaskan bahwa kamar kosan di Rumah Kosan Pa/Bu Sirman layak untuk dinaikan harganya.

Terlihat jelas perbedaan pola pikir antara Pa/Bu Sirman dengan Kakaknya selaku pengurus rumah kos yang baru.

Tidak ada komentar:

Terpanah kembali

"Mirror-mirror on the wall, who is the happiest person in the world?" ... Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya. Kamu tida...