Sabtu, 07 April 2012

Selamat jalan sahabatku budi ...

Ada apa dengan HPku ini?? ...
Sudah 2 hari dia suka tidak bisa mendeteksi Sim Cardnya.

Hari ini kabar yang membuat semua temen-temen sontak kaget, aku mendapatkannya agak terlambat karena HP ku yang ngadat ini.

Budi Somantri, meninggalkan kami siang ini hari sabtu jam 12 siang.

Ya memang kehidupan sosialita SMU itu sangatlah berat. Rasa ingin diterima oleh orang-orang disekitar kita menjadi semacam obsesi bagi setiap murid sekolah menengah. Karena jika tidak, mungkin selama 3 tahun kita bakal menjadi bahan olokan sesama murid sekolah menengah di sekolah kita alias menjadi Looser atau bahkan yang lebih parah lagi, kita bisa digolongkan sebagai Freak(orang aneh).

Perkenalan aku dengan Almarhum dimulai pada saat aku naik ke kelas 3. Aku dan almarhum dimasukan pada jurusan yang sama yaitu 3IPA 1. Ya ..., pada saat itu kami sama-sama mempunyai sesuatu yang unik ... mungkin untuk kategori untuk sosial anak sekolah bisa dibilang Aneh - Orang Aneh.
Almarhum yang berperwakan tinggi besar. Tinggi sekitar 179 dengan berat sekitar 100kg(almarhum pernah ngaku seperti itu). Suka bercanda dan cenderung bertingkah Konyol tapi memiliki otak yang cemerlang. Sedangkan aku yang berperawakan kecil dan juga pendek. Tingggi 161 dan berat badan 43kg. Suka bercanda dan bertingkah kemayu dan tak tahu malu. ditambah otak yang musti dibantu alias Lemot,cuman bisa tampil maksimal di peljaran SeniRupa. Dengan modal kami seperti itu Cukuplah kami berdua dikategorikan Freak dan menjadi bahan olokan teman-teman kami yang lain. Tapi siapa sangka ide2 gila, gaya2 nyentrik dan kekonyolan kami berdua akhirnya mengangkat derajat kami sedikit setelah kami kenal satu sama lain. Kekonyolan dan tampang lucu Almarhum memberi aku inspirasi pada saat pameran Reklame/Slogan dengan bahasa Inggris di sekolah.Juga Kreasi daun kering aku bisa masuk menjadi salah satu Kreasi terbaik disekolah. Dan entah apalagi yang membuat kami berdua bisa cocok satu sama lain.
Kami berdua juga didukung oleh temen-temen sekeliling kami yang sangat terbuka dengan adanya perbedaan-perbedaan yang muncul disetiap ruang lingkup kehidupan sosialita. Kami berdua bebas berekspresi tanpa harus mengikuti aturan untuk menjadi yang terGAoull or Kereeen dengan kata lain agar bisa diterima di tengah-tengah sosialita sekolah. Cukuplah dengan menjadi diri sendiri tanpa harus menjadi/menipu diri dan orang lain.
Bersama budi, aku cerita apa yang ada dihati aku, apa yang terjadi dengan aku, apa yang ada dipikranku. semuanya ... Almarhum tahu aku melebihi orang tua ku sendiri. ...
Mata ku ga bisa menahan semua memori yang ingin tumpah saat Bundanya bercerita kalau ... saat-saat kritis, selama seminggu itu, almarhum selalu menanyakan aku dan teman-teman ku. "mana Ida, husna, emma" ...
Ya Allah Budi maafin aku ... aku jadi jarang nengok kamu sekarang-sekarang ini. Padahal jika aku pulang dari jakarta dan lewat komplek rumah kamu, aku ingin sekali berkunjung kerumah kamu. Hanya saja aku mengedepankan jika pulang, sebisa mungkin musti sampe rumah dulu untuk melihat/memberi salam sama orangtua kita. Dan aku juga sekarang mempunyai alasan yang tidak ingin aku sia-siakan. Maafin saya Bud ...

Dulu budi datang dengan membuka tangan
membuka hati
membuka pikiran untuk kemarin, sekarang dan juga masa depan.
Dan sekarang Budi pergi
mengetuk hati
memberi kita budi yang teramat indah tuk dikenang.


Tidak ada komentar:

Terpanah kembali

"Mirror-mirror on the wall, who is the happiest person in the world?" ... Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya. Kamu tida...