Selasa, 01 Mei 2012

Belajar dari alam dan pengalaman

Mendadak teringat dengan masa-masa waktu smp kelas 1 saat belajar Al-jabar. Saat itu guru matematika gw adalah Bpk Alm Kojar. Pak Kojar adalah salah satu guru matematika gw yang membuat gw Percaya diri di mata pelajaran matematika. Entah lah ... atau memang seperti itu yah?? ... matapelajaran yang hampir semua murid membencinya tetapi saat itu aku malah suka dengan matematika, its quite simple n fun. atau mungkin Alm Pak Kojar lah yang mengajarkan matematika secara fun sehingga mudah di mengerti. JEMPOOL banget buat Alm Pak Kojar.

Okay back to track. ..
Sekarang ini untuk bisa mempelajari Al-Jabar kita tidak usah mencari-cari sistematika perhitungan itu sendiri karena Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi sudah menemukannya. kita tinggal baca dan pelajari. banyak buku yang membahas tentang ini. bukan cuman buku, tapi kurikulum sekolah sudah mengadopsinya.

Kita lihat api yang menyala dan sangat panas. jika selembar daun masuk kedalamnya pasti akan hangus dan menjadi abu. lalu bagaimana dengan bagian tubuh kita? jangan banyak2 dulu lah ... ujung jari saja dulu kita masukan ke dalam api yang menyala2 tersebut ... ada yang berani coba?

Dulu aku suka menyimpan CD2 penting ku dengan rapi dan baik. Karena tergores sedikit saja CDRoom ku ga bisa baca. Maklum Kompiku memang warisan dari Kakakku heheh jadi sudah lumayan berumur. Suatu waktu ada salah satu teman ku yang main ke kamar kos ku dan memutar CD2 ku ini. Tapi sayangnya setelah dia memutarnya dia tidak menyimpan CD2 ku ini pada tempatnya lagi dengan kata lain, menaruhnya disembarangan tempat. Aku sempat menegur dan menjelaskannya kenapa CD2 itu kita harus simpan dengan baik. tetapi dia malah ngeyel dan merendahkan usahaku,... "HALAH! cuman CD kayak gini aja ..!" sembari melempar CDnya ke lantai.

Seiring berjalannya waktu, temanku juga sudah memiliki tempat kos yang baru. Suatu waktu aku main ke kamar kosnya dan kami belajar bersama. Kami berdua dari anak jurusan TI sehingga kami memiliki CD2 penting, Installer Bahasa Pemograman. Kami Install beberapa tool untuk mendukung belajar kami. sampailah aku mengeluarkan CD terakhir yang aku instal dan menaruhnya diatas CPU. karena aku sudah tahu karakter temenku ini yang cuek bebek ... aku menaruhnya diatas CPU, toh dia ga bakalan mempermasalahkan bagaimana cara penyimpanan CD2. Tetapi alangkah kagetnya aku, ternyata dia langsung complain dengan apa yang sudah aku lakukan, dia bilang "Us jangan naro disana ... soalnya takut kegores ntar ga bisa di baca lagi sama CDRoom" ... HAAA?? ... apa ga salah denger yah aku?? ... padahal dia dulu menganggap sepele hal2 semacam itu. kenapa sekarang dia mendadak sangat care?? "CD2ku banyak yang ga bisa kebaca sekarang karena banyak goresan, jadi naronya musti ati2" ... dalam hatiku "hihi ... baru kerasa kan bagaimana BTnya kalo kita lagi butuh installer eh ternyata installernya rusak karena banyak goresan karena kita juga yang ga peduli dengan cara penyimpanannya yang baik" ...

Temen ku ini memang salah satu teman yang pintar dikelas dan juga "Keras Kepala".Dia ga bakalan mempan jika kita kasih tahu, dia musti mengalami sendiri baru dia akan mengerti. Sifat keras kepalanya ini lah yang membuat dia Pintar kerena dia akan selalu penasaran dengan apa yang membuat dia tertarik.Tetapi untuk mengetahui bagaimana rasanya terbakar kita ga perlu memasukan jari kita kenyala api, cukup melihat bagaimana nasib sidaun yang masuk kedalam nyala api dan itulah yang membuat kita berbeda dengan mahluk lain, kita pintar dan juga berakal, kita bukan mahluk yang konyol.
Begitupula ... kita tidak perlu mencari2 bagaimana rumusan membuat ALjabar karena kita tinggal mempelajarinya di buku,setelah itu kita bisa membuat eksperimen yang laen.dan itulah yang membuat kita berbeda dengan mahluk lain, kita pintar dan juga berakal, kita bukan mahluk yang konyol.
yang terakhir ... kita tak perlu mengalami BT saat kegagalan install karena CD kita tergores yang disebabkan kita tidak memperdulikan cara penyimpanannya, kita cukup belajar dari pengalaman teman yang sudah mengalaminya.

Kesimpulannya ... untuk menjadi pintar kita tidak harus bertindak bodoh dan ceroboh,apalagi konyol, memakai diri sendiri sebagai bahan percobaan. Cukup kita belajar dari alam dan pengalaman orang laen yang menjadi tauladan kita.

Tidak ada komentar:

Terpanah kembali

"Mirror-mirror on the wall, who is the happiest person in the world?" ... Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya. Kamu tida...