Belajar dengan rasa

Kemarin adalah hari pertama saya belajar musik tanpa otodidak. Sebelumnya saya melakukannya dengan cara belajar sendiri dan juga lewat informasi-informasi yang diberikan teman. Mungkin jika ada yang tahu dengan apa yang sedang saya lakukan sekarang bakal tertawa heran dan menyebutnya sesuatu yang tak guna, But what the hell with they said ... Ilmu apapun, bahkan bagaimana cara mencuci piring, pasti bakal berguna di kehidupan kita. Nilai sebuah ilmu pasti selalu berharga selama kita menikmati hasilnya untuk kita sendiri dan juga untuk orang-orang sekitar kita.

Pertama-tama ... saya merasakan pesimis dengan yang saya lakukan. Sehingga saya tak berharap banyak dengan apa jadinya nanti. Apakah saya akan bisa?, apakah semua materi yang diberikan bakal aku serap dengan baik?, untungnya sebelum kami melangkah lebih jauh guruku memberikan suatu View-Pandangan yang baru dalam menghadapi suatu pembelajaran. Beliau mengatakan "Kenangan yang mana yang sangat husna ingat semasa sekolah dulu? SD?, SMP? SMA? atau ... , Pasti SD kan?" saya jawab "Ya.." karena semasa SD bisa dibilang adalah jaman keemasan buat saya. Suatu masa dimana saya bisa banyak terlibat dalam suatu kegiatan dan aktif didalamnya, bahkan saya melihat prestasi yang menonjol dimasa itu. "Ya, karena diwaktu SD itu kita ... SENANG, kita belajar ... tanpa terbebani apapun. makanya masa SD itu kita bisa ingat sampai sekarang". "Pernah kah husna ingat pertengkaran yang dialami husna?" saya jawab "Ya" .., beliau mengatakan "Ya, bahkan husna pasti ingat sekali wajah orang itu? bagaimana dia tertawa dan mengejek husna? ya kan? ...". aku jawab "Ya ..." , "Husna kenapa kita bisa ingat semua itu?? ... karena saat itu terjadi, hal itu masuk dikepala kita karena kita juga meresapinya, PE-RA-SA-AN, Ya karena kita menggunakan Rasa makanya bisa terus melekat dikepala kita. Begitupun dengan belajar musik, kita main dengan rasa. Masa-masa SD kita ingat karena kita meRASAkannya dengan RASA menyenangkan, Perselisihan kita ingat karena kita meRASAkannya dengan RASA marah. Jadi tak perlu takut gagal belajar musik." ... Dan setelah guru bilang begitu. Aku mulai menghilangkan semua beban yang ada dikepala saya, permasalahan pribadi saya aku hilangkan sejenak yang ada didepan kepala saya hanya seorang pria gondrong kurus berbusana serba hitam sedang memainkan musik. Musik yang dimainkan beliau menstilmulate kepala saya dengan perasaan kagum, mengagumi keindahan musik yang dimainkan beliau. Hadirlah perasaan senang yang ada di benak saya.

Selama satu jam setengah alhamdulillah saya bisa menyerap materi yang diberikan guru saya. fiiuuhh :) saat pulang dan sampai dikamarku sendiri aku masih merasakan bahwa aku baru saja masuk jalan-jalan ke suatu masa, Yunani Kuno, dimana para pemusik kerajaan memainkan dawai harpanya.
(http://maggiesfarm.anotherdotcom.com/archives/11243-What-ancient-Greek-music-probably-sounded-like.html)

Saya jadi tidak sabar untuk sesi minggu depan. :).