Senin, 27 Februari 2012

The Birth of Photography

Kisah ini berawal dari adik gw yang membeli sebuah kamera photo yang harganya bikin gw menahan nafas dan tersedak.

Dulu mungkin orang-orang hanya mengenal beberapa cabang seni. Dimulai dari seni patung/pahat/ukir, seni lukis, kriya, mbatik, tenun dll yang semuanya dilakukan dengan proses yang melibatkan si pembuat dengan hasil karyanya sampai tuntas. Si pembuatnya disebut seniman.

Saat ini, dimulai beberapa tahun kebelakang hadir bentuk baru atau aliran baru dalam membuat suatu hasil karya. Mereka menyebutnya Photography. Banyak yang menyebutkan bahwa Photography adalah bentukan lain atau berkerabat dengan Seni Rupa. Seni rupa sendiri merupakan suatu cara/proses membuat sesuatu yang diambil/ditangkap dari/menyerupai alam sekitar, emosi dan juga perasaan sipembuatnya. Bisa menggunakan media kertas,kain,kayu,batu dll yang memungkinkan untuk bisa dibentuk menyerupai sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Photography, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, fotografi adalah seni menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg dipekakan. Sedangkan kamus lainya memeberikan difinisi yang tidak jauh berbeda "The art or process of producing images. Definisi ini saya sadur juga dari http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/photosaya/artikel/seni_foto.html.

Ternyata perkembangan Photography sekarang ini sangatlah pesat. Banyak komunitas yang bermunculan. Dari yang tua sampai anak kecil sekalipun menjadikannya sebagai hobi. Dari yang sangat malas dengan kata "Seni Rupa" dan merasa tidak mempunyai bakat seni sampai akhirnya sangat-sangat suka dengan Seni rupa merasa mempunyai jiwa seni karena dengan photography dia bisa mengungkapkan apa yang ada dibenaknya, emosi dan juga perasaannya.

Tapi ternyata perkembangan Photography juga mempunyai kendala yang harus para penggila Photography hadapi. Banyak yang mempertanyakan kemurnian/lahir dari seni atau apakah Photography termasuk/bagian dari Seni. Dari definisi penulis http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/photosaya/artikel/seni_foto.html(terima kasih sudah meninjaunya dari kamus) yang saya ambil Photography adalah seni menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg dipekakan. Sedangkan kamus lainya memeberikan difinisi yang tidak jauh berbeda "The art or process of producing images. Tapi sayangnya Nyoman Ardika(penulis artikel yang saya sadur) hanya mengambil satu kata dari satu kalimat pengertian dari Photography secara bahasa kamus. Dibelakang kata "seni" yang dia tebalkan masih terdapat pengertian yang memperjelas apakah itu Photography. PhotoGraphy adalah seni menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg dipekakan. Sedangkan pada kamus yang lainnya Photography adalah "The art or process of producing images". Itulah seharusnya yang kita ambil. Bukan sepotong sepotong.
Lalu apa yang terjadi jika yang namanya Photography tidak dilakukan tanpa adanya Proses atau dia melakukannya hanya setengah dari proses itu?? ...
Seperti yang kita tahu bahwa saat seseorang ingin membuat suatu lukisan yang mengungkapkan perasaannya maka dia akan memulainya dari awal sampai akhir. Dari dia siapkan kertas, alat tulis, warna sampai dia menggoreskan pewarna menggambarkan apa yang ada dibenaknya sampai selesai. Maka jadilah Lukisan yang mengekspresikan perasaannya. Di Photographypun seperti itu. Dari dia siapkan kamera,lensa,waktu,sampai membidik objek yang dia maksud,masuk kekamar gelap untuk mencuci cetak photonya setelah itu dia tunggu sampai kering dan jadilah photo yang indah.
Apa yang terjadi jika seseorang peminat photography itu hanya melakukannya sampai membidik saja dan dia serahkan pada orang laen untuk mencuci cetaknya??? itulah yang menjadi keraguan Apakah Photography termasuk Ruang lingkup seni atau tidak. Menurutku Pelaku photography seperti itu hanyalah bisa disebut dengan Tukang ... Tukang poto keliling.
Tetapi entah itu si Tukang poto keliling atau si Pelukis, tetap saja karya nya dinilai oleh audience/orang lain, apakah Lukisan/Photonya memiliki nilai seni atau tidak.
Dari sini saya berani berpendapat bahwa Photography termasuk Seni itu dinilai dari siapa yang menjadi dan memberi apresiasi dari Photo yang dihasilkan itu. Mungkin untuk orang umum melihat Photo yang indah dia akan bilang "Photonya Bagus, So artistic" tapi untuk yang tahu dan menghargai bagaimana suatu proses dalam menciptakan karya seni akan mengatakan bahwa "Photonya bagus, Seni ... tapi seni yang cacat". ya ... saya cenderung menilai pelaku Photography yang hanya tahu membidik saja tanpa proses tahu dan melakukannya sampai proses akhir hanyalah Tukang poto keliling dan poto yang mereka hasilkan adalah Karya Seni Yang Cacat.

Untuk para Tukang Poto keliling juga mempunyai kecenderungan bersifat konsumtif dan para produsen Kamera sangatlah senang akan itu.(maka bertambahlah kecacatan yang ada).Harga-harga kamera sekarang melambung tinggi tapi dengan fasilitas/fitur yang canggih sehingga mau bikin photo yang begini begitu tinggal klik, pasang atur maka Voilaa jadilah poto yang indah. Kalau sudah begitu menurut aku yang disebut Karya seni yang sesungguhnya adalah si Kamera itu sendiri. Lihat saja... dari fitur sampai Design bentuknya sangat bagus . Dan para peneliti/teknisi yang membuatnya adalah seorang maestro, Seniman sejati.

Komunitas Lubang Jarum ... Mereka adalah seniman sejati. Mereka dapat membuat suatu karya yang indah hanya menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar mereka. Coba bandingkan dengan pelaku Photography ... jika produsen kamera tidak memproduksi kamera mereka hanya kelihatan orang2 linglung jalan kesana kemari ... mau bikin potret tapi ga ada kameranya. Seniman seni rupa??? mau bikin lukisan??? ga ada pewarna dia bisa ambil warna dari alam, hijau dari daun suji, hitam dari arang bahkan ada seniman senirupa yang membuat karya seni dari lumpur lapindo. Yaaaahh memang semuanya membutuhkan media. Tapi sekali lagi ... Photography menurut saya adalah A broken art, Seni yang cacat.

Sabtu, 18 Februari 2012

ga harus kayak gini ...

the simple word that i can say ...

sebenarnya ini sudah lama sekali, cuman keluar lagi ... memaksa, mendorong membuat gw sesak nafas.padahal sudah gw timbun dalem-dalem.
ga nyangka kalo sesuatu yang berharga di hidup gw bisa nyakitin gw. nusuk gw dari belakang.

mungkin kalian sangka gw bersenang-senang disini.
mungkin kalian merasa rugi dengan keadaan gw sekarang.
dan akhirnya kalian berani menyembunyikan sesuatu dari gw.

engga pernah sedikitpun gw berniat buat lari dari tanggung jawab.
karena dari dulu juga gw ga pernah ngerasa gw punya hidup
atau gw ga ngerasa gw berhak atas hidup gw sendiri.
iam just something in this world ... yang harus mengerjakan semua yang sudah menjadi tugas-tugas gw.

kalao bukan karena ibu gw sendiri, satu-satunya orang yang gw punya di dunia ini sekarang ... kalian boleh ambil semua yang ada di gw. You can take everything from me but not my own. let me live with my pillow and an empty dream.

picture from http://ddfong.blogspot.com

Rabu, 08 Februari 2012

Harga kamar naik di Kosan Bu Sirman jl Nangka V-Cipete Jakarta Selatan

Hari-hari ini gw lagi penat dengan masalah Living alias tempat tinggal. Yang punya kosan menyerahkan kepengurusannya ke kakak kandungnya. Walhasil dia yang seorang mantan Nyonya dengan semena-mena menaikan harga kosan tanpa ada kebijakan dan memperhatikan faktor-faktor apakah kamar kosan layak dinaekan atau tidak.

Memang harga kosan di tempat ku sekarang ini lebih murah dibanding tempat kosan ditempat lain yang ada disekitaran jalan nangka-cipete. Akan tetapi ditempat lain yang lebih mahal dari tempatku dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. COntohnya, dari ukuran luas kamar juga mereka lebih luas sekitar 2x3.5 ditambah kamar mandi dalam daripada tempat kos ku yang hanya 2x2 dan kamar mandi umum.

Saya lebih suka kepengurusan kosan itu dipegang langsung oleh sipemilik aslinya. Pemilik asli kosan tersebut bisa dibilang orang Ngerti/pinter bukan orang kampungan yang ngincer keuntungan semata. Dahulu pemilik asli menetapkan harga berdasarkan keadaan kamarnya itu sendiri. Karena kamar-kamarnya itu berbeda-beda baik dari letak,posisi dan ukuran maka harganya pula berbeda-beda. ukuran kamar 2x2 Rp400ribu 2x2.5 450rebu BerAc Rp650rebu bahkan ada kamar yang lebih kecil dari 2x2 mereka pasang Rp 350rebu. Ada pula kamar yang secara ukuran lebih luas dari 2x2 tetapi letaknya yang bersebelahan dengan kakus mereka pasang dengan harga Rp 350rebu(dinilai dari segi kesehatan sepertinya). Adapun untuk barang elektronik yang mereka kenakan charge untuk setiap penghuni kos disana adalah Lemari es. Setiap bulannya mereka tarik Rp 50rebu. sedangkan TV dll mereka tidak kenakan. Karena tv,setrika,laptop dll kan sifatnya temporary tidak sepanjang waktu kita hidupkan. Begitulah masa kepengurusan Bapak/Ibu Sirman, mereka lebih bijak dan masuk akal dalam berbisnis.

Sedangkan kakaknya sekarang dia menaikan harga semena-mena. Jika kamar yang medium dari harga Rp 450rebu naik menjadi Rp 500rebu berarti kenaikannya Rp 50rebu. Tetapi salahnya harga Rp 500rebu itu dia terapkan pula untuk kamar yang lebih kecil dan lebih murah dari kamar medium itu. Sehingga saya dan teman-teman saya yang menempati kamar kecil mengalami kenaikan harga Rp 100rebu. Seakan-akan kenaikan ini difokuskan/bebankan untuk kami saja yang menempati kamar kecil. Seharusnya jika memang kenaikannya Rp 50rebu,kamar yang kami tempati menjadi Rp 450rebu bukan 500rebu. Yang lebih membuat kami jengah, sekarang semua alat elektronik kena charge 10 rebu tiap bulannya. Lemari es 50rebu. Sebenarnya kami tidak keberatan jika memang kamar dinaikan harganya akan tetapi dia juga harus melihat faktor-faktor penunjang lainnya yang bisa menjelaskan bahwa kamar kosan di Rumah Kosan Pa/Bu Sirman layak untuk dinaikan harganya.

Terlihat jelas perbedaan pola pikir antara Pa/Bu Sirman dengan Kakaknya selaku pengurus rumah kos yang baru.

Selasa, 07 Februari 2012

Welcome to our new Lebak bulus public swimming pool

Akhirnya Kolam renang umum lebak bulus beroperasi kembali setelah sekian lama direnovasi. secara garis besar kolam renang ini masih seperti yang dulu yaitu kolam renang umum(Ya eya lahk!). Akan tetapi bangunan Kolam renang umum Lebak bulus yang baru ini terlihat jelas mentereng pada saat anda akan memasuki Terminal bus lebak bulus. Berbeda dengan yang dulu, sekarang bangunannya berlantai dua.

Dimulai dari tata letak kolam renang. Jumlah di kolam renang umum lebak bulus masih sama seperti yang dulu hanya saja tata letaknya berbeda. Sekarang kolam renang anak kecil berada di sebelah barat,dibandingkan dengan yang dulu sekarang lebih panjang. Sedangkan kolam renang dewasa masih gagah berbaring dengan Olympic size-nya. Tampilan kolam renang dewasa lebih kinclong dengan tegel-tegel yang baru. Sayang tempat duduk penonton sekarang cuman ada satu sisi. Padahal dulu ada 2 sisi, kanan-kiri.
Untuk ruang ganti untuk para pengunjung pria dan wanita dan juga fasilitas karyawan/pengurus kolam semuanya sudah diganti dengan bangunan baru. Walaupun masih ada juga bangunan lama yang tidak dipugar dan masih digunakan oleh karyawan.

Tambahan lainnya dengan gedung baru ini adalah ada fasilitas Hall-nya. Sepertinya gedung yang baru ini juga bisa di sewa untuk pesta Ulang tahun, Peresmian, Reuni dan acara-acara semi formil lainnya.

Semoga kolam renang ini tetap terjaga kebersihannya dan juga terbebas dari kaum-kaum 'sakit' seperti nasib kolam renang Brojonegoro Pasar Festival :( dan menjadi salah satu kolam renang umum yang ramah,aman,bersih,rapih dan juga sehat untuk masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah di Ibukota-Jakarta tercinta ini. Amin... :)

HTM Sabtu/Minggu/Libur = Rp 15000 + asuransi Rp 100
Hari kerja ... aduh saya lupa yang pasti >= 10000 <= 15000

Okay selamat berolahraga.

Jumat, 03 Februari 2012

Perhatian / Attention / Bewara

Pagi ini gw iseng-iseng search gw sendiri di inet. Alangkah kagetnya ternyata nama gw ada di sebuah forum-indonesia.com. Wah ini kejutan! ... tetapi kejutan apa nih?? ... saya ga pernah sekalipun buka situs itu sebelumnya, tahupun tidak. Apalagi sampai bikin account disana.
Pas gw klik link itu ternyata adalah sebuah link menuju sebuah archive(atau mungkin sebuah account orang) yang berjudul/nama Husna Yusuf Nawawi dan dia menggunakan archive gw sebagai isinya. Sebenarnya ... gw sih ga papa dengan dia menggunakan archive gw karena dia juga mencantumkan link archive aslinya yaitu link blog gw. tapi yang Parah adalah ... dia menampilkan gambar-gambar seronok di halaman Husna Yusuf Nawawi(yang di Forum-indonesia.com) itu. Hal itu bisa membuat orang-orang yang membuka link itu menganggap gw seorang yang negatif. ... :(
Di Blog ni juga gw menampilkan photo2 yang shirtless tetapi objek/modelnya adalah gw sendiri dan itu juga tidak ada maksud mengarah ke pornography. Photo itu adalah photo progress latihan beban yang saya jalani. Adapun photo shirtless yang lain, itupun isi archive-nya untuk memberikan tips n trik dalam dunia photo/model dan juga inspirasi latihan beban supaya lebih bersemangat.


Oke semoga teman-teman tidak salah kaprah tentang saya. Terima Kasih ... GBU :).

Diputar kembali

Kadang diatas kadang dibawah, sesaat kita berada dibawah rindang pohon tak terasa matahari bergulir dan kita mendapati sinarnya menerpa pana...