Senin, 01 Oktober 2012

28 September 2012, ... waktu menunjukan jam 18:45. Aku masih di jalan baru menuju terminal Klari-Karawang. Tak seperti biasanya, biasanya aku selalu menikmati semua perjalananku. Duduk tenang melihat pemandangan sisi jalanan yang bisa aku lihat dari balik jendela bus. Tapi saat itu pak supir mematikan lampu dalam bus yang tersisa hanya lampu led berwarna biru di atas. Sepanjang jalan Jalan baru memang masih sepi belum banyak bangunan yang berdiri disepanjang jalan itu. Hanya sawah dan beberapa restoran serta pom bensin Sehingga suasana begitu kelam dan gelap diluar sana. Aku merasakan dingin,takut dan juga sepi. Baru kali ini aku merasakan seperti itu. Sepertinya aku pergi seorang diri,tanpa tujuan dan takan kembali. Aku hanya duduk meringkuk dan menatap gelap gulita diluar sana.

29 September 2012,
Pagi itu aku pergi melihat perkembangan bayi-bayi kelinci sepupuku. Tak selang beberapa menit ketika aku pulang, aku melihat ada seekor kucing kuning berada didalam kandang ayamku. Langsung saja aku usir.Aku tengaok sebentar ke kandang kelinciku yang berada diatas kandang ayam tadi. Aku lihat ada darah yang bercecer dilantai bambunya... Astagfirullah anak kelinci yang mana yang terluka?? ...Aku periksa satu-satu. Satu..selamat, dua...selamat, ...tiga, ...innnalilllahi,...anak kelinci yang berbulu misty/kelabu kaki depannya buntung satu. Astagfirullah jadi kucing tadi hendak memakan bayi kelinci malang ini.Akupun memanggil ibuku buat segera. Ibuku juga langsung tanggap buat nolong bayi kelinci itu.Kami perban lukanya.
Ibuku sangat menyesalkan kejadian ini. Karena ibuku yang setiap hari memberi makan kelinci-kelinci itu jika aku senin-jumat bekerja di Jakarta. Jadi dia sudah merasa sayang pada mereka. Begitu pula bapak tiriku, dia ingin sekali mempunyai bedil buat menembak kucing kuning itu. Memang predikat kucing kuning yang liar itu sudah buruk sekali. Bayi-bayi kelinci sepupuku juga habis dimakan kucing bengal itu.
Kami hanya berharap bayi kelinci ini baik-baik saja. Dan bisa berlanjut walau kakinya buntung. Toh ga sedikit binatang yang masih hidup walau tanpa daksa. Sore harinya aku ganti perban bayi kelinci itu. ... Aku lihat, ... dia sudah lelah, ... mungkin lemas, ... mungkin ... terlalu banyak kemungkinan aku hanya ingin bayi kelinci ini cepat sembuh. Kata ibuku mungkin ini saat kritis bayi kelinci itu. Manusia saja jika buntung akan keluar dan mungkin kehabisan darah, ga bakalan bertahan lama kecuali cepat-cepat dibawa ke RS,diinfus,transfusi darah,dirawat lukanya. Apalagi ini cuman bayi kelinci..., yah aku cuman bisa berusaha dan berdoa. Kalopun memang ga da ... saya harap dipercepat supaya dia tidak merasa kesakitan terus menerus.
Pagi besoknya bayi kelinci itu sudah pergi selama-lamanya ... :(, ... good by little bunny. I am sorry ... :( huhuhu.
(kamu bisa lihat bayi kelinci berbulu misty(waktu masih hidup) yang baru kemaren pagi meninggal itu di archive aku sebelumnya. disana ada 2 bayi berwarna misty salah satunya adalah dia).
  

Tidak ada komentar:

Diputar kembali

Kadang diatas kadang dibawah, sesaat kita berada dibawah rindang pohon tak terasa matahari bergulir dan kita mendapati sinarnya menerpa pana...